Solo (Espos)--Dinas Perhubungan (Dishub) Solo mulai memasang papan penanda berupa rambu pendahuluan penunjuk jurusan (RPPJ) di 24 titik halte bus rapid transit (BRT), pekan ini.
Sementara, proses pembangunan halte sendiri sampai saat ini baru memasuki tahapan lelang. Akhir Desember 2009, tim lelang telah mengumumkan lelang tersebut. Kepala Dishub Solo, Yosca Herman Soedrajat mengatakan Dishub mematok target halte BRT siap paling tidak awal Maret 2010.
Dengan demikian, 15 unit BRT bantuan dari Departemen Perhubungan bisa dioperasikan April tahun ini. “Kalau targetnya, awal Maret halte siap, jadi 15 unit BRT segera dikirim. Selanjutnya, perlu dilakukan uji kliring, pengadaan nomor polisi, dan keperluan lain-lain, kira-kira butuh satu bulan,” jelas Herman, sapaan akrabnya, saat dijumpai wartawan, di sela-sela mider praja, di Kadipiro, Banjarsari, Jumat (8/1).
Di samping papan penanda halte, dalam waktu dekat, Dishub juga akan memasang tanda marka di 24 titik halte itu. Herman menjelaskan, semua persiapan sengaja dilakukan lebih cepat agar target yang dipatok tidak meleset. Setelah persiapan tersebut, pihaknya juga harus menggodok operasional BRT, termasuk mengenai tarif BRT.
Sementara itu, terkait lelang halte BRT, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo, Budi Yulistianto, ditemui dalam kesempatan sama, menilai proses lelang masih membutuhkan waktu beberapa pekan sebelum dimulainya pembangunan. Budi tidak berani memastikan kapan pembangunan halte BRT bakal dimulai. “Sudah diumumkan akhir Desember. Pastinya bagaimana di bidang Kerja sama. Tapi yang jelas, masih butuh waktu lama untuk tahapan lelang, sebelum dibangun,” ujar dia.
tsa