Esposin, SRAGEN — Hujan disertai angin kencang mengakibatkan 28 pohon tumbang, satu rumah roboh, sejumlah rumah rusak, termasuk fasilitas sekolah rusak lantaran tertimpa pohon tumbang, Jumat (3/11/2023) sore. Peristiwa angin kencang itu melanda di delapan kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih menyisir dampak musibah itu pada Sabtu (4/11/2023) ini.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, R. Triyono Putro, kepada Esposin, Sabtu pagi, menyampaikan peristiwa hujan disertai angin kencang itu terjadi pada pukul 16.40 WIB. Para relawan BPBD dan sejumlah relawan search and rescue (SAR) lainnya langsung bergerak menyisir dan mengevakuasi dampak angin kencang yang banyak menumbangkan pohon. Penyisiran dan penanganan dilakukan para relawan hingga pukul 22.30 WIB.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
“Bencana angin kencang itu terjadi di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Sragen, Karangmalang, Kedawung, Masaran, Sidoharjo, Tanon, Ngrampal dan Sumberlawang. Musibah itu terjadi di 20 desa/kelurahan. Rata-rata pohon tumbang melintang di jalan, pohon tumpa menimpa rumah dan bangunan sekolah, serta ada satu rumah roboh,” jelasnya.
Triyono menerangkan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang itu terjadi cukup cepat. Dia menerangkan di Kecamatan Sragen Kota ada tujuh pohon yang tumbang, salah satunya menimpa rumah warga di Mojo Wetan. Evakuasi pohon tumbang itu, ujar dia, dilanjutkan Sabtu pagi ini. Dampak paling banyak, terang dia, terjadi di Kecamatan Karangmalang yang meliputi tujuh desa/kelurahan.
“Seperti di Dukuh Candirejo, Desa Jurangjero, satu pohon menimpa teras rumah. Di Pelemgadung ada kanopi teras yang rusak. Kemudian di Kecamatan Sidoharjo, tepatnya di Desa Tenggak ada pohon menimpa rumah warga. Pohon menimpa rumah juga terjadi di Dukuh Karangtalun dan Mojosari, Desa Gading, Tanon. Bahkan satu rumah di Dukuh Kenteng, Desa Sambiduwur, Tanon, ambruk. Bangunan MTsN 3 Sragen di Mojopuro, Sumberlawang, pun tertimpa pohon tumbang,” katanya.
Triyono menjelaskan akibat musibah itu, aktivitas warga terganggu dan listrik padam. Sejumlah rumah tertimpa pohon, genteng rumah rusak, dan membuat masyarakat panik. Dalam kondisi gelap menyulitkan relawan dalam evakuasi dan cakupan bencana yang cukup luas. Dia berkoordinasi dengan PLN untuk memutus sementara jaringan listrik agar evakuasi berjalan aman dan lancar.
“Rencana evakuasi Sabtu pagi dilakukan di Tenggak, Sragen Kulon, Karangtalun, dan Pelemgadung. Warga sekitar dan pemilik rumah juga kerja bakti mandiri untuk membersihkan puing bangunan yang tertimpa pohon,” katanya.
Dia mengimbau kepada instansi terkait dan masyarakat untuk memangkas ranting pohon yang berpotensi roboh yang dapat membahayakan pengguna jalan atau pohon berpotensi roboh di tempat pemukiman. Dia berharap warga lebih waspada dalam kesiapsiagaan dengan dampak bencana Hidrometeorologi, seperti Banjir, Tanah Longsor dan Angin kencang.
Berikut Dampak bancana angin kencang di Kabupaten Sragen, Jumat (3/11/2023) sore.
- Kecamatan Sragen
Kelurahan Sragen Wetan : 2 pohon tumbang tutup akses jalan
Kelurahan Sragen Kulon : 1 pohon tumbang timpa rumah di Mojo Wetan
Kelurahan Sragen Tengah : 2 pohon tumbang ganggu akses jalan
- Kecamatan Karangmalang
Kelurahan Plumbungan : 2 pohon tumbang tutup akses jalan
Desa Jurangjero : 3 pohon tumbang, salah satunya timpa teras rumah
Desa Pelemgadung : 2 pohon tumbang, 1 kanopi teras rusak
Desa Plosokerep : 1 pohon tumbang tutup akses jalan
Desa Mojorejo : 1 pohon tumbang
Kelurahan Kroyo : 1 pohon tumbang
- Kecamatan Sidoharjo
- Kecamatan Masaran
- Kecamatan Kedawung
- Kecamatan Tanon
Desa Sambiduwur : Rumah Bapak Suwarji di Kenteng roboh
Desa Karangtalun : 1 pohon tumbang timpa atap rumah warga
- Kecamatan Ngrampal
- Kecamatan Sumberlawang
Desa Mojopuro : 1 pohon tumbang timpa bangunan MTsN 3 Sragen
Sumber: BPBD Sragen.