Esposin, SRAGEN - Korban angin kencang asal Dukuh Botorejo, Jatibatur, Gemolong, Sragen, Parti, masih trauma, Senin (10/11/2014).
Kendati tidak mengalami luka berarti, kondisi psikis istri Setiyo Sugiman belum pulih. Maklum, nyawa Parti dan dua anaknya nyaris melayang saat rumah mereka roboh diterjang angin kencang, Minggu (9/11/2014) sore.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Istri saya periksa ke dokter. Sebab kondisi psikis istri saya masih trauma berat," ujar Setiyo Sugiman, saat ditemui
Setiyo memperkirakan kerugian materiil akibat musibah yang menimpanya sekitar Rp30 juta. Selain rumah yang roboh, sejumlah barang berharga miliknya seperti televisi, kulkas, lemari, dan sepeda motor, turut rusak.
Di sisi lain Setiyo mengatakan rencana hajatan khitanan anak bungsunya, Dodit Prasetyo, tetap berlanjut kendati rumahnya tidak bersisa lagi. Dodit akan dikhitan pada Kamis (13/11/2014) mendatang.
Kades Jatibatur, Supadi, mengatakan warga sudah bekerja bakti membantu menyingkirkan puing-puing rumah Setiyo. Warga juga bersama-sama mendirikan kajang untuk acara hajatan. (Baca: 50 Rumah di Gemolong Rusak)
Sementara sejumlah bantuan dari sejumlah pihak seperti Pemkab, PMI, dan Camat Gemolong, telah diberikan kepada korban. Pemkab Sragen melalui program Mitra Kesejahteraan Rakyat (Matra) memberikan bantuan Rp5 juta.