Esposin, SRAGEN – Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, mengimbau anggotanya untuk menjunjung netralitas dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024). Kapolres juga menekan para anggota agar tidak memasang gestur foto yang menjurus kepada satu partai politik (parpol) atau pasangan calon (paslon) tertentu.
Jamal menambahkan Polri hanya bertugas untuk mengamankan jalannya Pemilu. “Sudah pasti Polri tetap netral. Kami dalam konsep Pemilu adalah untuk pengamanan Pemilu,” ujar Kapolres saat ditemui Esposin di Mapolres Sragen, pada Jumat (17/11/2023).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Lebih lanjut dia menguraikan ia sudah mengimbau kepada jajarannya untuk tidak terlibat dalam politik melalui nota Dinas maupun telegram.
Kapolres juga mengimbau anggotanya agar tidak berfoto dengan gestur menunjukkan angka yang berkaitan dengan partai politik atau calon tertentu.
Dilansir dari antaranews.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas), Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menegaskan Polri netral dan tidak akan melakukan politik praktis dalam setiap kontestasi Pemilu 2024.
Netralitas Polri diatur dalam Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri. Selain itu, Pasal 5 huruf b Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri dalam rangka memelihara kehidupan bernegara dan bermasyarakat, anggota Polri dilarang melakukan kegiatan politik praktis.
Pada bagian lain, Kapolres sebelum menyatakan memiliki pasukan power of hand yang hanya bisa ia gerakan untuk mengatasi situasi rawan pada Pemilu 2024. Pasukan power of hand Kapolres itu terdiri atas 65 personel pengendali massa (dalmas) dan 25 personel pengurai massa (raimas).
Pasukan tersebut dilengkapi dengan perlengkapan pengamanan yang lengkap. Pasukan raimas dilengkapi dengan motor trail lengkap dengan rompi antipeluru, helm, dan senapan gas air mata. Pasukan Dalmas dilengkapi dengan rompi, helm, dan tameng antipeluru.
Selain itu ada juga mobil patroli dan mobil yang didesain khusus untuk menghadapi huru-hara. Ada juga satu regu yang terdiri dari personel perempuan yang bertugas untuk negosiasi.
“Pasukan power of hand Kapolres ini digunakan untuk kekuatan Kapolres dalam mem-backup dalam penanganan situasi ketika terjadi peningkatan ekskalasi saat Pemilu 2024,” ujar Kapolres dalam wawancara pada 23 Oktober 2023 lalu.
Kapolres menerangkan ketika terjadi peningkatan kerawanan dalam Pemilu 2024, maka kekuatan inilah yang diharapkan bisa digerakkan Kapolres. Dia mengungkapkan Polres juga masih kekuatan Dalmas Inti, Dalmas Rangka, dan Dalmas Rayon.