Esposin, SUKOHARJO -- Pengerjaan pengecoran beton ruas Jalan Sugihan-Paluhombo yang menopang jalan lingkar timur (JLT) Sukoharjo terus dikebut. Proyek pengecoran beton selebar 11 meter dan panjang tiga kilometer itu ditarget rampung akhir Desember 2021.
Informasi yang dihimpun Esposin, Rabu (10/11/2021), pengguna anggaran proyek itu adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo. Nilai kontrak pembangunan ruas jalan Rp20,6 miliar. Sedangkan kontraktor pelaksana proyek yakni CV Bima Agung.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Proyek pembangunan ruas Jalan Sugihan-Paluhombo menjadi bagian dari pembangunan JLT yang melewati tiga daerah yakni Nguter, Bendosari, dan Mojolaban. “Pemerintah telah membebaskan lahan milik masyarakat yang terdampak proyek pembangunan Jalan Sugihan-Paluhombo. Pembangunan ruas jalan dilakukan secara bertahap,” kata Sekda Sukoharjo, Widodo, saat berbincang dengan Esposin, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga: BPBD: Sukoharjo Status Siaga Banjir sampai 6 Bulan ke Depan!
Proyek pembangunan Jalan Sugihan-Paluhombo dilanjutkan pada tahun depan termasuk pembangunan dua jembatan di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. Sebagian anggaran kegiatan fisik digeser akibat kebijakan refocusing anggaran guna menyokong program vaksinasi dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Maret.
Widodo menyebut ruas Jalan Sugihan-Paluhombo terintegrasi dengan JLT guna menopang perluasan kawasan industri Nguter. Lahan kawasan industri Nguter seluas 354 hektare ditambah menjadi 550 hektare.
Faktor Cuaca
Lokasi kawasan industri Nguter terletak di lima desa yakni Celep, Pengkol, Gupit, Kedungwinong, dan Plesan. “Konsep pembangunan JLT untuk pengembangan zona industri Nguter yang berdampak pada peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.Baca Juga: 24 Bidang Lahan Proyek JLT Sukoharjo Belum Dibebaskan, Apa Masalahnya?
Proyek pembangunan jalur lingkar timur mulai dari wilayah Nguter-Palur, Mojolaban, sepanjang 29 kilometer diperkirakan menyedot anggaran senilai Rp300 miliar. Anggaran pembangunan jalur lingkar timur berasal dari APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten.
Pemkab Sukoharjo telah mengucurkan dana lebih dari Rp100 miliar untuk pembebasan lahan dan bangunan milik masyarakat. Kepala DPUPR Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmojo, mengatakan para pekerja melembur agar pengerjaan proyek pembangunan Jalan Sugihan-Paluhombo rampung tepat waktu.
Bowo optimistis faktor cuaca tak menjadi kendala pengerjaan proyek tersebut. Ihwal pembangunan JLT, Bowo menambahkan perencanaan dilakukan sejak 2018 dengan menyusun detail engineering design (DED).
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Solo Baru Dibangun di Madegondo Sukoharjo
Kemudian, pemerintah melanjutkan dengan sosialisasi pembebasan lahan kepada masyarakat. Pembebasan lahan dan bangunan milik warga sempat molor akibat pandemi Covid-19 pada 2020.
“Pengerjaan konstruksi fisik proyek JLT menunggu kepastian dari pemerintah pusat. Anggarannya cukup besar sehingga harus disokong APBN,” katanya.