Esposin, BOYOLALI -- Boyolali yang merupakan kota penghasil susu sapi juga memiliki potensi lain, salah satunya di bidang seni. Ini tercermin dari pameran seni rupa di Panti Marhaen Boyolali yang digelar Selasa hingga Minggu (14-19/3/2017).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Puluhan karya seni rupa mulai dari lukisan, patung, batik, hingga wayang kulit dipajang pada pameran itu. Bahkan replika sepeda motor dari barang bekas dan gaun dari sampah plastik ada di sana. Semuanya terlihat indah dan tak kalah dengan hasil karya seniman di kota lain. Karya-karya seni rupa itu adalah hasil tangan-tangan kreatif seniman Boyolali yang tergabung dalam komunitas Sapu Gerang.
Komunitas yang dibentuk dua tahun lalu ini merupakan wadah seniman Boyolali yang beranggotakan sekitar 50 orang dari berbagai jenis seni rupa. Sekretaris Sapu Gerang Agus Wahyudi mengatakan, pameran tersebut diharapkan menjadi ruang bagi para perupa baik seni lukis, pahat, patung, batik, kain perca, kaligrafi, seni bicara (stand up), seni musik, dan seni tari.
“Seniman diharapkan bisa bergabung dan bersinergi untuk lebih dekat dengan masyarakat. Supaya mereka tahu bahwa seniman Boyolali itu banyak dan beragam,” ujarnya saat ditemui Esposin di loksi pameran, Kamis (16/3/2017) .
Selain itu, kegiatan yang diberi tajuk Menoreh Warna Senyum Boyolali ini bertujuan mendekatkan seni kepada masyarakat. Selain itu, pameran juga bertujuan memotivasi para seniman pemula agar lebih bisa berekspresi dan berkarya dalam kualitas. “Kami juga memajang beberapa lukisan karya besar asal seniman Klaten agar seniman Boyolali termotivasi untuk berkarya lebih,” imbuhnya.
Salah satu pendiri Sapu Gerang, Joko Sutopo mengatakan, komunitas ini beranggotakan seniman berbagai usia. “Ada pelukis seusia siswa SD yang karyanya pernah jadi juara pertama lomba lukis tingkat nasional,” ujarnya.
Pada sisi lain, pameran yang kali pertama diadakan Sapu Garang ini mendapat apresiasi dari pengunjung. Salah satunya Nikan Ayu Ratnasari. Siswa Kelas XI SMKN 1 Boyolali ini mengaku mulai tertarik dengan seni rupa setelah melihat pameran tersebut.
“Saya ke sini memang karena ada tugas dari guru. Tapi setelah lihat-lihat, ternyata lukisannya bagus-bagus,” kata Niken yang berkunjung bersama temannya, Minda Budi Esti.
Pengunjung lain, Falak Hikmatyan bahkan mengabadikan karya-karya seni lukis melalui kameranya. “Hampir semua lukisan saya foto dan ada beberapa yang saya suka, khususnya yang bertema kegiatan aktivitas masyarakat Boyolali.”