Esposin, KLATEN -- Pendirian masjid Agung Kauman alias Masjid Agung Kajoran disebut-sebut masih ada hubungannya dengan Panembahan Agung. Masjid ini terletak di Dukuh Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes.
Mayoritas bangunan di masjid masih asli. Salah satu bagian masjid yang masih terjaga keasliannya hingga kini, yakni mimbar.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Mimbar di masjid ini berbahan kayu jati berbentuk seperti kursi tandu. Mimbar memiliki panjang 100 sentimeter, lebar 150 sentimeter, dan tinggi 220 sentimeter. Bagian atapnya ada penutup kaca transparan dengan bagian muka puncak ada motif mahkota dari kayu jati.
Baca Juga: Ini Hlo yang Bikin Warga Betah Berlama-Lama di Masjid Al Aqsha Klaten
Di dinding mimbar sisi kanan, ada ukiran berpola gambar hewan berubah gajah. Sementara, ukiran dinding mimbar pada sisi kiri berpola sulur. Satu pekan lalu, sejumlah peneliti dari Undip datang ke masjid tersebut dan berupaya menerjemahkan motif ukiran pada kedua sisi dinding mimbar.
“Kalau artinya apa saya kurang tahu detail. Namun, dari pola ukiran salah satu sisi menggambarkan bahwa kondisi di sini itu dahulunya hutan belantara,” kata Ketua Takmir Masjid Agung Kauman, Joko Ismanto, 48, saat ditemui di Masjid Agung Kauman, Rabu (6/4/2022).
Konon, mimbar itu pemberian dari salah satu Wali Songo, Sunan Kalijaga dan tiba di masjid tersebut ketika bangunan belum rampung.
Baca Juga: Fix! Masjid Raya dan Masjid Al Aqsha Klaten Gelar Salat Idul Adha
“Masjid belum rampung dibangun, mimbar sudah datang. Konon yang bawa ke sini Sunan Kalijaga. Itu dari cerita-cerita,” jelas Joko.
Hingga kini, belum diketahu pasti sejarah pendirian masjid tersebut termasuk tahun berdirinya. Namun, pendirian masjid itu disebut-sebut masih ada hubungannya dengan Panembahan Agung yang diketahui sebagai menantu Sunan Pandanaran.
“Kami sebagai takmir belum ada pasti pedomannya. Tetapi dari cerita turun temurun, ini yang membuat Pangeran Maulana Mas dari Kerajaan Pajang yang di sini terkenal dengan nama Panembahan Agung Kajoran. Untuk detail tahunnya kami belum tahu,” kata dia.