Esposin, KLATEN – Tujuh perlintasan kereta api atau KA tanpa palang pintu di wilayah Klaten diprediksi bakal ramai lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran 2023. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, perlintasan itu bakal dijaga personel Linmas desa.
Ketujuh perlintasan tanpa palang pintu tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Wonosari yang terdapat dua perlintasan KA tanpa palang pintu di Desa Boto dan Desa Bolali.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kemudian di Kecamatan Ceper yakni di Desa Mlese, Kecamatan Klaten Utara tepatnya di Desa Ketandan dan Desa Karanganom, Kecamatan Jogonalan di Desa Titang, dan Kecamatan Prambanan di Desa Taji.
Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, menjelaskan sebelumnya sudah ada rapat koordinasi bersama Dishub, PT KAI, serta kecamatan terkait pengamanan perlintasan KA tanpa palang pintu tersebut saat Lebaran. Dari rapat koordinasi itu diketahui ada tujuh perlintasan KA tanpa palang pintu di Klaten.
“Nanti selama arus mudik dan balik Lebaran perlintasan tanpa palang pintu itu akan dijaga Linmas. Untuk waktunya nanti menyesuaikan dengan perkembangan,” kata Joko, Minggu (16/4/2023).
Joko menjelaskan masing-masing petugas Linmas berkomunikasi dengan petugas stasiun terdekat untuk menyesuaikan jadwal KA melintas. Terkait perlintasan tanpa palang pintu yang cukup rawan, menurut Joko, berada di Prambanan dan Wonosari lantaran lokasinya jauh dari permukiman warga.
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas) Satpol PP dan Damkar Klaten, Edi Eka Suyanta, mengatakan jumlah total personel yang disiagakan di masing-masing perlintasan KA tanpa palang pintu itu sebanyak empat orang.
Mereka bertugas selama enam hari yakni pada 20-25 April 2023. “Untuk honor disiapkan dari Pemkab dengan nilai Rp100.000 per orang setiap tugas,” kata Edi.