Solo (Esposin) - Pemerintah Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo menggagas konsep wisata air berupa urban forest di bantaran Sungai Bengawan Solo.
Lurah Semanggi, Agus Santosa saat ditemui, Selasa (10/5), mengatakan konsep wisata air tersebut saat ini masih dibuat desainnya oleh seorang arsitek dan pakar tata ruang yang ditunjuk olehnya. Rencananya, konsep wisata air tersebut akan dilombakan dalam acara yang diselenggarakan Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. “Pengajuan konsep dimulai tanggal 1 Mei hingga 6 Juni nanti. Hanya konsep terbaik yang menjadi pemenang dan akan didanai oleh DTRK,” tandas Agus.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Gagasan konsep wisata air itu, kata Agus, masih satu program dengan penataan Pasar Klithikan Notoharjo. Menurutnya, rencana pembuatan wisata air berupa urban forest tersebut berada tak jauh dari Pasar Klithikan Notoharjo. “Pembuatan konsep urban forest dan penataan Pasar Klithikan itu tentu sejalan dengan pencanangan Solo Eco Culture City yang diusung Pemkot Solo melalui DTRK. Selain bisa menikmati wisata air di bantaran sungai, pengunjung juga bisa menikmati belanja suku cadang kendaraan bermotor dengan harga yang relatif miring,” kata Agus.
“Pembuatan konsep urban forest dan penataan Pasar Klithikan itu tentu sejalan dengan pencanangan Solo Eco Culture City yang diusung Pemkot Solo melalui DTRK."
Agus menambahkan, konsep wisata air berupa urban forest akan dikelola langsung oleh pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Kelurahan Semanggi. Menurutnya, konsep urban forest tersebut meliputi pengadaan taman dan pemancingan di bantaran Sungai Bengawan Solo. “Taman itu akan dibuat menggunakan bahan-bahan yang kuat sehingga saat banjir melanda, potensi kerusakan tidak begitu besar,” urai Agus.
mkd