Sragen (Espos)--Hujan deras di wilayah Sragen dan wilayah Karanganyar dengan durasi yang cukup lama mengakibatkan volume air di Sungai Garuda di wilayah Kecamatan Sragen dan Sungai Kenatan di wilayah Kecamatan Gondang, Sragen membludak, Selasa (9/3) malam sekitar pukul 20.20 WIB. Akibatnya sekitar 82 rumah milik warga di dua kecamatan tersebut tergenang air selama beberapa jam.
Luapan sungai yang datangnya tiba-tiba sampai membuat warga di sekitar bantaran Sungai Garuda dan Kenatan menjadi panit dan kerepotan, lantaran air luapan sungai itu masuk ke puluhan rumah milik warga, terutama di Dukuh Mageru dan Pecing Desa Sragen Tengah dan sekitar 40 rumah di wilayah Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hingga Rabu (10/3), puluhan warga di dua desa itu beraktivitas membersihkan lumpur bekas banjir di sejumlah ruas jalan dan rumah penduduk.
Informasi yang dihimpun Esposin, Selasa malam, hingga pukul 23.00 WIB, air masih menggenang di sejumlah ruas jalan dan rumah penduduk di RT 01/RW XIV Dukuh Pecing, Sragen Tengah. Sejumlah penduduk masih beraktivitas untuk mengeluarkan air dari dalam rumahnya, dan untuk sementara harus mengungsi di rumah tetangga.
Dari catatan Pengurus RT 01/RW XIV Pecing, Sudiyono saat ditemui Esposin, Selasa malam, mengungkapkan, setidaknya ada 27 rumah yang tergenang air luapan Sungai Garuda.
Menurut dia, ada lima rumah yang cukup parah, hingga membasahi sejumlah perabot rumah tanggah, yakni rumah milik Salim, 35, Mbah Harjo, 65, FA Sudirman, 45, dan Yudi, 40.
Lurah Sragen Tengah H Ismanto membenarkan adanya laporan sebanyak 27 rumah milik warga di Dukuh Pecing, Desa Sragen Tengah tergenang air. Menurut dia, banjir yang melanda Mageru dan Pecing berlangsung cukup cepat, kendati ketinggian air cukup tinggi hampir satu meter.
trh