Esposin, SRAGEN -- Sekitar 80 sukarelawan dikerahkan untuk mencari keberadaan W, 48, warga Kecamatan Ngrampal, Sragen, yang diduga nekat menceburkan diri ke Bengawan Solo. Tepatnya dari Jembatan Sapen, Gesi, Sragen, Jumat (4/12/2020).
Pantauan Esposin di lokasi, debit air Bengawan Solo cukup tinggi seiring meningkatnya intensitas hujan di Soloraya dalam beberapa hari terakhir. Selain arus cukup deras, air yang mengalir di sungai terpanjang di Jawa ini juga cukup keruh. Hal itu menjadi kendala tim sukarelawan mencari korban yang diduga hanyut di sungai tersebut.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
“Sekarang proses penyisiran masih berlangsung oleh sekitar 80 sukarelawan. Kami menggunakan tiga unit perahu karet untuk menyisir sungai. Kendala di lapangan adalah luasnya daerah pencarian, derasnya arus sungai, dan keruhnya air,” ujar rescuer Basarnas Pos SAR Solo, Gohan Wijayana, di lokasi pencarian.
Tinggalkan Sepeda Motor, Warga Sragen Diduga Terjun ke Sungai Bengawan Solo
“Titik pemantauan yang pertama di Jembatan Ngrenjeng, titik pemantauan kedua di jembatan tak jauh dari TKP. Lebih tepatnya nanti diputuskan setelah evaluasi pukul 17.00 WIB,” papar Gohan Wijayana.
Kronologi Kejadian
Sebagai informasi, seorang pria berinisial W asal Ngrampal, Sragen diduga nekat terjun ke Bengawan Solo. Tidak ada saksi mata yang melihat W terjun dari Jembatan Sapen yang berketinggian sekitar 10 meter dari permukaan air sungai itu. Ia meninggalkan sepeda motornya, yakni Honda Supra 125 berpelat nomor AD 3145 ARE di tepi Jembatan Sapen. Sepeda motor itu ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB tadi.Intensitas Hujan Tinggi, BPBD Sukoharjo Waspadai Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo
Mendapati laporan ada orang diduga hanyut, jajaran Polsek Gesi, Sragen, meluncur ke lokasi. Sukarelawan dari berbagai lembaga di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen juga terjun ke lokasi.Berdasar hasil pemeriksaan sepeda motor, polisi menemukan identitas W di bagian bagasi sepeda motor warna merah yang baru dibeli setahun silam itu. Selain KTP, polisi juga menemukan surat tanda nomor kendaraan (STNK). “Tidak ada saksi. Kami belum bisa menyimpulkan apakah dia benar-benar terjun ke sungai. Sebab, bisa jadi dia hanya meninggalkan sepeda motor di tepi jembatan lalu pergi ke suatu tempat untuk menemui teman atau sekadar ingin minum kopi di warung,” papar Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko saat ditemui Esposin di lokasi.