Klaten (Esposin) - Sebanyak 31 sumber air yang tersebar di Kabupaten Klaten sudah mati atau tak lagi berfungsi dalam beberapa tahun terakhir.
Dari data yang dihimpun DPU Klaten, jumlah sumber air di Klaten semula mencapai 174 titik. Ke-174 sumber air itu tersebar di 85 desa di 20 kecamatan di Klaten. Namun begitu, 31 sumber air di antaranya sudah mati sehingga mengakibatkan krisis air di sejumlah daerah saat musim kemarau seperti sekarang. Tercatat, 31 desa di Kabupaten Klaten mengalami krisis air selama musim kemarau ini.
Hingga kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten masih menggelontor bantuan air bersih ke desa-desa tersebut. Semula Pemkab Klaten mengangarkan dana senilai Rp 34 juta dari APBD 2011 untuk menggelontor bantuan air bersih. Pada pembahasan APBD Perubahan 2011, Pemkab Klaten menambah anggaran senilai Rp 33 juta. “Selain dari Pemkab Klaten, kami juga meminta bantuan kepada relawan pihak ketiga yang ingin menyumbangkan bantuan air bersih,” terang Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Klaten, Suwardi.
Sementara itu, Camat Kemalang, Suradi berharap Pemkab Klaten bisa membangunkan sumber air di kawasan Kemalang. Suradi menilai, penggelontoran air bagi warga terdampak kekeringan bukan menjadi solusi jangka panjang. “Kalau tidak dibangun sumber air, krisis air akan terus terjadi jika musim kemarau tiba. Jadi sudah semestinya pemerintah menggagas solusi jangka panjang untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan,” ujar Suradi.
mkd