Esposin, KARANGANYAR--Sebanyak 300 peserta mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Surakarta (Unsa) yang digelar selama tiga hari yaitu pada Kamis-Sabtu (26-28/9/2024).
Pembukaan PKKMB tahun ajaran 2024/2025 secara simbolis ditandai dengan Pemukulan Gong dan Penyematan Almamater dan ID Card oleh Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Unsa, Dr. Drs. Margono SE. MM pada Kamis (26/9/2024).
Promosi Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon
Acara pembukaan PKKMB berlangsung di Auditorium Prof. Dr. H.S. Brodjo Sudjono, S.H., M.S., kompleks Kampus Unsa Jl. Raya Palur Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Ketua Panitia PKKMB Unsa Tahun Ajaran 2024/2025, Andri Irawan mengatakan PKKMB kali ini mengusung tema Mewujudkan Kampus Kewirausahaan Menuju Standar Internasional. Dalam PKKMB, mahasiswa baru dikenalkan dengan berbagai aspek kehidupan kampus. Mereka diberikan pemahaman tentang struktur organisasi kampus, mulai dari Rektor hingga Ketua Program Studi (Kaprodi).
Selain itu, mahasiswa juga diajarkan cara pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) yang menjadi bagian penting dari perkuliahan di jenjang pendidikan tinggi. "Selama tiga hari mahasiswa baru kita kenalkan dengan lingkungan kampus," kata dia.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi pintu masuk bagi mahasiswa baru untuk mengenal dunia perkuliahan. Mereka juga diperkenalkan dengan berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di Unsa. Selain itu dalam PKKMB Unsa juga akan menghadirkan narasumber seperti Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karanganyar Roberth Jimmy Lambila dan para tokoh atau pejabat lain. Kegiatan ini kemas dalam event talkshow.
Lebih lanjut dia mengatakan mahasiswa baru yang mengikuti PKKMB ini berasal dari berbagai program studi.
Ketua Yayasan PT Unsa Margono memberikan arahan pentingnya peran akademisi dalam menghasilkan lulusan siap berkontribusi untuk Indonesia maju. Dia meminta mahasiswa bisa memahami makna tema yang diusung yakni Mewujudkan Kampus Kewirausahaan Menuju Standar Internasional.
"Makna ini bukan ingin menjadikan kampus kuliner, tapi bagaimana mengembangkan kajian-kajian kreativitas mahasiswa yang berjiwa kewirausahaan," kata dia.
Sedangkan makna Menuju Standar Internasional, dia mengatakan ingin membawa lulusan Unsa ke kancah internasional. Minimal tentunya mahasiswa harus menguasai teknologi informasi dan pintar dalam menggunakan bahasa Inggris. Karena itu, dirinya mendorong mahasiswa Unsa bisa lebih melek IT dan fasih berbahasa Inggris.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim memberikan pesan bagi mahasiswa baru Unsa untuk memaksimalkan program kampus merdeka. Nadiem mengatakan bahwa menjadi mahasiswa tidak sama seperti kenaikan jenjang sekolah, menjadi mahasiswa artinya memiliki kemerdekaan yang lebih luas untuk menentukan masa depan.
Oleh karena itu, Kemendikbud Ristek memberikan hak kepada seluruh mahasiswa untuk belajar di luar Prodi atau luar kampus selama 3 semester. "Mahasiswa Indonesia bisa memanfaatkan untuk mengikuti program-program kampus merdeka, seperti magang di perusahaan atau organisasi sosial dunia, melakukan studi independen, membangun desa, melakukan riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, merancang dan merintis wirausaha, melakukan pertukaran mahasiswa di luar atau dalam negeri, atau mengajar di SD SMP melalui program kampus mengajar,” terang Nadiem.
Seluruh program tersebut dirancang untuk memberikan peluang kepada mahasiswa dengan keragaman minat dan ketertarikan agar mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis dalam buku teks atau diajarkan di buku kelas. Pengalaman itu menjadi kendaraan dalam meraih mimpi masa depan.