Esposin, SUKOHARJO-Petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Tani Makmur di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, bisa bernapas lega setelah menerima bantuan tiga sumur dalam. Pada 2023, para petani merugi besar lantaran mengalami tiga kali gagal panen lantaran minimnya pasokan air ke lahan pertanian.
Ketua Gapoktan Tani Makmur di Kelurahan Bulakan, Erman Ngadiman mengatakan sebagian besar lahan pertanian di sisi barat wilayah Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, merupakan sawah tadah hujan. Mereka mengandalkan pasokan air ke lahan pertanian saat musim penghujan. “Banyak sisa-sisa pengecoran proyek bangunan menyumbat saluran irigasi. Dampaknya, aliran air tak sampai ke areal persawahan yang letaknya di sisi barat wilayah Kelurahan Bulakan. Para petani tak ingin mengambil risiko dan memilih membiarkan sawah bera,” kata dia, di sela-sela peresmian sumur dalam program corporate social responsibility atau CSR Bank Jateng di areal persawahan di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (25/7/2024).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kala itu, para petani merugi besar karena mengalami tiga kali gagal panen dalam setahun. Praktis, mereka hanya mengandalkan satu kali masa tanam (MT) padi untuk menikmati hasil panen padi.
Faktor utama kegagalan usaha tani yang dialami petani di Kelurahan Bulakan disebabkan minimnya pasokan air ke lahan pertanian. “Kami merasa beryukur sekarang sudah ada sumur dalam yang bisa dimanfaatkan para petani setiap MT padi. Mereka tak lagi bingung saat musim kemarau seperti sekarang ini,” urai dia.
Erman menyebut ada tiga sumur dalam yang dibangun di sekitar areal persawahan di Kelurahan Bulakan, Sukoharjo. Satu sumur dalam merupakan bantuan program CSR Bank Jateng senilai Rp120 juta. Pengerjaan sumur dalam itu sudah rampung dan bisa dimanfaatkan kalangan petani. Sedangkan, dua sumur dalam lainnya masih dalam proses pembangunan.
“Untuk dua sumur dalam yang masih dibangun merupakan bantuan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo.Mudan-mudahan panen padi pada tahun ini maksimal. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” papar dia.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan Sukoharjo merupakan salah satu daerah lumbung padi di Jawa Tengah. Produksi padi diharapkan terus digenjot sehingga berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Pasokan air ke lahan pertanian di wilayah Sukoharjo bagian utara nyaris tak ada kendala lantaran air Dam Colo mengalir ke saluran irigasi di sepanjang wilayah tersebut. Sebaliknya, wilayah Sukoharjo bagian selatan minim pasokan air ke lahan pertanian.
“Lahan pertanian di wilayah Sukoharjo bagian selatan akan diprioritaskan untuk pembangunan sumur dalam. Sehingga, pasokan air ke areal persawahan lebih merata. Para petani akan didampingi tenaga ahli saat menerapkan inovasi-inovasi terbaru di bidang pertanian,” ujar dia.
Selain Bupati Sukoharjo Etik Suryani acara peresmian sumur dalam program CSR Bank Jateng di Bulakan juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, perwakilan Bank Jateng Cabang Sukoharjo, dan anggota gapoktan.