by Redaksi - Espos.id Solopos - Senin, 6 September 2010 - 17:45 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
Sukoharjo (Espos)--Hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo dari sampel sejumlah makanan di lima pasar tradisional disimpulkan positif mengandung formalin.
Saat dijumpai wartawan, Minggu (5/9) petang, anggota staf Penyuluahan Pangan DKK Sukoharjo, Margono menjelaskan makanan yang diuji di laboratorium DKK tersebut diambil dari sampel makanan saat inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sukoharjo Kota, Pasar Karatsura, Pasar Nguter, Pasar Mojolaban, dan Pasar Tawangsari baru-baru ini. Ketiga jenis makanan yang laris dikonsumsi saat Bulan Ramadan dan Lebaran itu, yakni janggelan, kolangkaling, dan jelly curah.
Dia menambahkan, jenis makanan yang terindikasi mengandung formalin seperti janggelan warnanya cokelat kehitam-hitaman dan terlalu kenyal sehingga tidak bisa dipecah. “Padahal, seharusnya warna janggelan itu cokelat kehijau-hijauan,” papar Margono di Baki, Sukoharjo.
Demikian pula dengan kolangkaling yang keras dan tidak mengeluarkan bau kecut. Padahal, kolangkaling secara alami mengeluarkan bau yang kecut yang khas. Tapi bukan berarti, kolangkaling itu sudah basi.
Sementara itu, hasil laboratorium DKK juga menunjukkan adanya makanan kerupuk yang mengandung rodamin atau pewarna di pasar-pasar tradisional itu. Rodamin biasanya dipakai sebagai pewarna tekstil oleh karena itu sangat berbahaya untuk dijadikan pewarna makanan karena mengandung bahan kimia.
“Hasil laboratorium ini akan kami serahkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). DKK dan Deperindag kemudian akan bekerjasama memberikan peringatan kepada pedagang. Agar mereka berhati-hati memilih barang untuk diperdagangkan,” jelas Margono.
hkt