Esposin, SOLO– Tiga nama bakal calon wali kota (bacawali) Solo, Teguh Prakosa, Her Suprabu, dan Astrid Widayani menghadiri acara Kadin Gathering & Public Discourse yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo di Hotel Adhiwangsa, Kamis, (11/7/2024). Dalam kesempatan tersebut ketiga bacawali saling beradu gagasan tentang ekonomi dan kemajuan Kota Bengawan di masa yang akan datang.
Ketua Kadin Solo Ferry Septha Indrianto memberikan apresiasi pada pemerintah kota Solo di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa saat ini atas ekonomi yang terus bertumbuh. Ferry juga menyinggung soal peran swasta yang turut menyokong pertumbuhan ekonomi Kota Solo.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Kadin Solo sebagai sektor swasta turut menyangga pertumbuhan ekonomi, seperti dengan program Solo Great Sale 2024 ini yang masih di dalam penghitungan, sedangkan pada 2023 lalu jumlah transaksinya mencapai Rp2,9 triliun dan pada 2022 mencapai Rp1,3 triliun.
Pertumbuhan ini juga didorong oleh kunjungan wisatawan ke Solo yang secara langsung mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), misalnya melalui pajak terkait sektor perhotelan dan restoran” ungkap dia dalam rilis yang diterima Esposin, Jumat (12/7/2024)
Ke depan, kata dia, Kadin Solo juga terus berupaya untuk meningkatkan ekonomi dan memajukan UMKM lokal melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Yakni melalui sejumlah program seperti pelatihan UMKM Soloraya, pelatihan digitalisasi, menggelar Solo Great Sale, menyediakan rumah kurasi UMKM , dan memberikan Kredit Start-Up Millenial berkolaborasi dengan BRI.
Di akhir sambutannya, Ferry mengingatkan bahwa tantangan ekonomi global sedang semakin tidak pasti sehingga semua pihak perlu waspada. Kemudian dia juga menekankan pentingnya Aglomerasi Soloraya agar dapat diperhatikan dalam transisi kepemimpinan walikota selanjutnya.
"Kami mengimbau untuk harus waspada dengan tantangan ekonomi global yang semakin tidak pasti. Saat ini rupiah terus naik, suku bunga tinggi, dan dunia usaha perlu waspada dan adaptif menghadapi tantangan ini. Kami juga ingin mengusung gagasan Aglomerasi Soloraya sebagai satu kesatuan konsep yang mendorong perekonomian Solo sebagai sentra baru pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Indonesia." jelas dia.
Dalam sesi diskusi publik yang dipimpin Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, Anas Syahirul, topik yang diangkat adalah soal ekonomi dan lapangan pekerjaan demi kesejahteraan masyarakat. Ketiga bacawali diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide atau gagasan mengenai topik yang diangkat.
Astrid Widayani menekankan strategi kenaikan indeks ekonomi sedangkan Her Suprabu berfokus pada MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), event, dan budaya. Sementara Teguh Prakosa lebih menekankan pentingnya memajukan UMKM.
Soal tren penurunan angka pengangguran meski diiringi penurunan pekerjaan formal dan peningkatan pekerjaan informal, Her Suprabu menyebutkan bahwa perubahan gaya hidup Gen Z di Solo cenderung memilih pekerjaan informal atau bekerja di luar kota meskipun tinggal di Solo. Sedangkan Astrid mengusulkan untuk terus mengadakan kelas dan pelatihan keterampilan kepada masyarakat supaya bisa segera mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian mereka.
Sementara itu, Teguh tidak mempermasalahkan pekerjaan formal maupun informal dan akan mendukung keduanya melalui penyediaan infrastruktur dan modal. Dia juga mengingatkan agar ide-ide yang dituangkan selama diskusi juga harus berpatokan pada RPJMD agar tepat sasaran dan sesuai kemampuan kota.
"Dari diskusi ini, kita harus melihat dulu ke dalam. Karena kita harus merujuk pada RPJMD, sehingga rencana yang dibuat benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat." kata dia.