Langganan

2.408 Ibu Hamil di Sragen Berisiko Tinggi, Ini yang Dilakukan Dinkes

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 27 September 2024 - 08:17 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi ibu hamil. (freepik)

Esposin, SRAGEN—Jumlah ibu hamil (bumil) dengan risiko tinggi (risti) di Sragen mencapai 2.408 orang atau 34,45% dari total ibu hamil sebanyak 6.990 orang. Angka itu tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen dalam rentang waktu Januari-Agustus 2024.

Tingginya jumlah bumil risti yang terdata disebabkan meningkatnya kesadaran bumil untuk memeriksakan kehamilan.

Advertisement

Data tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Sragen, Udayanti Proborini, kepada Esposin, Jumat (27/9/2024). Udayanti menjelaskan semakin maju pelayanan maka semakin meningkat kepedulian terhadap bumil karena pendampingan yang dilakukan bidan desa dan kader kesehatan juga semakin baik.

Dia menerangkan dari sisi kesadaran bumil sendiri juga meningkat untuk datang ke tenaga kesehatan (nakes). Kemudian, Udayanti melanjutkan di setiap puskesmas juga sudah dilengkapi dengan sarana dan prasana penunjang kesehatan ibu hamil.

Advertisement

“Di puskesmas sudah bisa melakukan USG [ultrasonografi] untuk mendeteksi dini kondisi janin di dalam kandungan. Lalu ANC [antenatal care] atau pemeriksaan kehamilan yang dilakukan bumil untuk memastikan kesehatan ibu dan kehamilannya, minimal enam kali selama masa kehamilan. ANC ini dibiayai BPJS [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial],” jelas Udayanti.

Dia menjelaskan ANC bisa dilakukan lebih dari enam kali tetapi jangan sampai kurang dari enam kali selama masa kehamilan.

Advertisement

Menurutnya, para bumil juga mengikuti pertemuan dan menyampaikan kriteria risiko tinggi agar dapat di-back up, baik pemeriksaan kehamilannya hingga persalinan di rumah sakit, terutama untuk bumil risti berat.

Udayanti menyampaikan risiko kehamilan itu bisa dilihat dari usia bumil, frekuensi hamil, berat badan, penyakit penyerta, dan sebagainya.

Dia menjelaskan bumi yang lebih dari satu risiko mendapat perhatian lebih misalnya usia sudah di atas 35 tahun, obesitas, sering hamil, jarak kehamilan terlalu dekat, dan seterusnya.

“Seperti kasus kematian ibu di Masaran itu merupakan bumil dan risiko tinggi karena sudah kehamilan kesembilan dan pernah mengalami keguguran. Bahkan anak ketujuh baru berusia enam tahun sedangkan anak pertama sudah 20 tahun, dan seterusnya. Upaya-upaya yang dilakukan itu untuk pencegahan angka kematian ibu yang sekarang sudah ada 10 kasus,” jelasnya.

Berikut kriteria ibu hamil berisiko menurut Dinas Kesehatan Sragen:

  1. Umur kurang dari 14 tahun
  2. Umur antara 14-20 tahun
  3. Umur lebih dari 35 tahun
  4. Paritas lebih dari 5
  5. Jarak persalinan kurang dari 2 tahun
  6. Lingkar lengan kurang dari 23,5 cm
  7. Tinggi badan kurang dari 145 cm
  8. Lebih dari 1 faktor risiko
  9. Penyakit Anemia
  10. Penyakit Hipertensi
  11. Kelainan letak janin
  12. Riwayat Obstetri buruk
  13. APH
  14. Penyakit Covid-19
  15. Penyakit Jantung
  16. Penyakit Paru-paru
  17. Penyakit Diabetes Melitus
  18. Penyakit Ginjal
  19. Penyakit Hati
  20. Penyakit Obesitas



Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif