Esposin, SRAGEN — Sebanyak 23 ruas jalan yang rusak di Kabupaten Sragen mulai direkonstruksi dengan menggunakan dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) fisik penugasan 2024 senilai Rp26 miliar. Sementara untuk kebutuhan jalur mudik Lebaran, ada empat jalur alternatif dan jalur kota yang diperbaiki dengan dana pemeliharaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Albert Pramono Soesanto, kepada Esposin, Rabu (3/4/2024), mengungkapkan perbaikan dan pemeliharaan jalan alternatif ada di empat jalur, yakni ruas Tangen-Gesi-Sukodono merupakan jalur alternatif dari Purwodadi ke Ngawi atau Jawa Timur; ruang Kedawung, jalur alternatif ke Karanganyar-Ngawi atau arah selatan-timur; ruang Ngrampal-Gabus, jalur alternatif ke Purwodadi; dan jalan lingkar Gemolong yang juga jalur alternatif untuk mengurai kemacetan di perempatan Gemolong.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
“Selain empat jalan alternatif itu juga ada pemeliharaan di ruas jalan kota, yakni Jalan Raya Sukowati, Jalan Agus Salim, dan Jalan Ahmad Yani. Anggarannya pakai anggaran pemeliharaan rutin. Ruas jalan yang dibangun dengan dana pemeliharaan itu mengalami kerusakan sedang dan ringan,” jelasnya.
Dia melanjutkan untuk rekonstruksi jalan ada 26 ruas dengan menggunakan DAU dan DAK. Dia menyampaikan rekonstruksi jalan itu dilakukan ada yang yang hotmix da nada yang beton. Dia menerangkan untuk rekonstruksi jalan itu belum dikerjakan karena sebagian belum kontrak.
Dia menyebut dari 26 ruas jalan itu hanya ada tiga ruas jalan yang dibangun dengan DAK yang nilainya cukup besar karena ruasnya panjang. Dia mengatakan tiga ruas jalan itu terdiri atas Jalan Banaran-Ngebung di Kalijambe senilai Rp4,6 miliar; Jalan Dulang-Jimbar senilai Rp4,1 miliar; dan Jalan Kedawung-Baan senilai Rp2,8 miliar.
“Jalan lainnya yang direkonstruksi kebanyakan senilai Rp200 juta tetapi juga ada yang menelan dana Rp1,9 miliar, seperti di Jalan Banyurip-Wuni di Jenar, Jalan Karangwaru-Dari di Plupuh memakan dana Rp1,8 miliar. Ada juga yang senilai Rp1 miliar, seperti di Jalan Made-Karangudi; jalan Srawung-Katelan; dan jalan Srawung-Gesi,” ujarnya.
Berikut Daftar jalan di Sragen yang dibangun (rekonstruksi) di 2024
- Jalan Bulu-Cemeng (Sambungmacan) : Rp742.873.000
- Jalan Banyurip-Wuni (Jenar) : Rp1.900.000.000
- Jalan Gentong-Slendro (Gesi) : Rp762.304.848
- Jalan Ngrombo-Jekawal (Tangen) : Rp500.000.000
- Jalan Tangen-Gunung Banyak (Gesi) : Rp200.000.000
- Jalan Gunung Banyak-Gesi (Gesi) : Rp200.000.000
- Jalan Ngrampal-Gabus (Ngrampal) : Rp670.000.000
- Jalan Plumbon-Klonggean (Sambungmacan) : Rp200.000.000
- Jalan Suwatu-Gonggangan (Tanon) : Rp200.000.000
- Jalan Made-Karangudi (Ngrampal) : Rp1.000.000.000
- Jalan Tempelrejo-Sono (Mondokan) : Rp575.000.000
- Jalan Srawung-Katelan (Gesi/Tangen) : Rp1.000.000.000
- Jalan Srawung-Gesi (Gesi) : Rp1.000.000.000
- Jalan Tanjung-Jirapan (Masaran) : Rp200.000.000
- Jalan Cemeng-Tampungan (Sambungmacan) : Rp200.000.000
- Jalan Sidomulyo-Galeh (Jenar-Tangen) : Rp200.000.000
- Jalan Pengkol-Tanjungsari (Tanon) : Rp200.000.000
- Jalan Gawan-Gentan Banaran (Tanon/Plupuh) : Rp200.000.000
- Jalan Karangwaru-Dari (Plupuh) : Rp1.800.000.000
- Jalan Karanganyar-Plumbon (Sambungmaan) : Rp400.000.000
- Long segmen Jalan Banaran-Ngebung (Kalijambe) : Rp4.683.368.000
- Long Segmen Jalan Dulang-Jimbar (Kedawung/Karangnmalang) : Rp4.110.905.500
- Long Segmen Jalan Kedawung-Baan (Kedawung) : Rp2.841.451.500
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Sragen (trh)