Esposin, KLATEN – Pemkab Klaten bakal menggelar tradisi Grebeg Syawalan di Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Rabu (17/4/2024). Sebanyak 21 gunungan ketupat bakal dikirab sebelum diperebutkan warga.
Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, menjelaskan selain 21 gunungan ketupat, sebanyak 1.000 ketupat siap saji bakal dibagikan kepada warga di tradisi tahunan itu. Sebelum diperebutkan, gunungan dikirab menuju panggung kawasan bukit tersebut.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Rencana akan digelar Rabu [17/4/2024] mulai pukul 09.00 WIB. Nanti gunungan dikirab dari gapura masuk Sidoguro diiringi rebana,” kata Nugroho saat dihubungi Esposin, Sabtu (13/4/2024).
Puncak tradisi Syawalan itu bakal dihadiri Bupati Klaten, Sri Mulyani, bersama Forkopimda. Rangkaian kegiatan diisi dengan penampilan tarian hingga udik-udik selain penyerahan ketupat.
Grebeg Syawalan menjadi tradisi tahunan yang biasa digelar pada H+7 Lebaran. Rangkaian tradisi itu digelar sebagai upaya melestarikan warisan leluhur. Kegiatan itu juga menjadi sarana silaturahmi sekaligus sebagai ajang saling memaafkan. Tradisi itu sempat terhenti selama tiga tahun pada 2020, 2021, dan 2022 karena pandemi Covid-19. Kegiatan kembali bergulir pada 2023.
Lokasi kegiatan berada di kawasan Bukit Sidoguro, destinasi wisata alam berupa perbukitan bersebelahan dengan Rawa Jombor. Destinasi wisata tersebut dikelola Pemkab Klaten.