by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 21 Februari 2016 - 15:40 WIB
Esposin, SOLO--K.H. Subari kembali menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo periode 2016-2021, setelah dalam rapat internal PDM terpilih menunjuk Subari kembali memimpin PDM Kota Solo seusai Musda Muhammadiyah yang digelar Sabtu-Minggu (20-21/2/2016) di Balai Muhammadiyah Keprabon, Solo.
Selain itu, Musda juga merekomendasikan 13 isu strategis yang akan diperjuangkan kepengurusan baru 2016-2021.
Sebelumnya dalam pemilihan PDM Solo melalui pemungutan suara mengerucut kepada 13 nama. Mereka adalah K.H. Anwar Sholeh, K.H. Subari, H. Tridjono, H.M. Joko Riyanto, H.Sofyan Hanif, H. Syamsuddin, H. Drs. Rokhani, H. Jawari, K.H.Najmuddin Zuhdi, Ahmad Sukidi, Moh. Ali, H. Teguh, H. Wahid Ismanto. Perolehan suara K.H.Anwar Sholeh imbang dengan suara petahana, K.H. Subari, yakni 147 suara. Meski demikian, hasil rapat di internal PDM terpilih, akhirnya menunjuk Ketua PDM lama, K.H. Subari untuk kembali memimpin PDM Solo. “Saya siap menjalankan tugas dengan dukungan Anda semua. Mari ber-Muhammadiyah sampai ajal menjemput kita,” ujar Subari.
Sementara itu, Ketua Sidang Komisi C yang membidani masalah isu strategis Musda Muhammadiyah, Joko Riyanto, mengatakan ke-13 isu tersebut mencakup masalah sosial kemasyarakatan, keberagamaan, pendidikan, kesehatan, masalah anak-anak, penegakan hukum, serta isu-isu terkini ihwal kemajuan teknologi. Isu-isu tersebut, sambungnya, dicetuskan setelah melalui diskusi panjang dan masukan dari berbagai pihak.
“Ada soal toleransi beragama, pemberdayaan kaum marginal, pemberantasan korupsi, minuman keras, serta jihad konstitusi. Isu-isu lahir setelah diskusi panjang dan masukan dari berbagai senior dan kalangan muda,” ujar Joko saat ditemui Espos.id di sela-sela acara di Balai Muhammadiyah Solo, Minggu (21/2/2016).
Joko mengatakan ke-13 isu tersebut akan direkomendasikan kepada PDM Solo terpilih, periode 2016-2021. Selanjutnya, ke-13 isu tersebut akan dijadikan panduan PDM Solo dalam menjalankan roda organisasi sosial keagamaan tersebut. “Harapannya, ke-13 isu strategis ini bisa memberikan pencerahan bagi masyarakat,” paparnya.
Selain membahas 13 isu strategis, Musda juga membahas soal kartu Muhammadiyah bersantunan yang merupakan proyek percontohan. Kartu Muhammadiyah bersantunan ini bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).