Solo (Esposin)--Penyiapan sumber daya manusia (SDM) melalui program pelatihan teknisi pesawat terbang di Solo Techno Park (STP), diharapkan mampu mendorong upaya pemenuhan kebutuhan teknisi pesawat oleh PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Demikian dikemukakan Direktur Utama (Dirut) PT GMF AeroAsia, Richard Budihadianto, seusai penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama di bidang pengembangan kemampuan penyediaan SDM di bidang perawatan pesawat antara Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan PT GMF AeroAsia di STP, Kamis (22/9/2011).
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dan Richard Budihadianto. Menurut Richard, kerja sama itu merupakan terobosan GMF untuk memenuhi kebutuhan teknisi pesawat yang masih sulit didapat di Indonesia. “Sampai saat ini, Indonesia masih kekurangan teknisi pesawat yang andal,” ungkapnya kepada wartawan.
Kondisi tersebut, menurutnya, tidak lepas dari mahalnya biaya mencetak teknisi pesawat terbang dan persyaratan yang sangat ketat dan hanya boleh dilakukan oleh lembaga yang mendapat pengakuan dari otoritas penerbangan sipil Indonesia.
Padahal, diperkirakan kebutuhan terhadap teknisi pesawat pada tahun 2012 mencapai 10.000 orang. Kebutuhan yang tinggi ini tidak dapat dipenuhi karena minimnya lembaga pendidikan yang mampu memenuhi standar industri perawatan pesawat. Sementara beberapa lembaga yang khusus menyiapkan teknisi pesawat ternyata hanya mampu mencetak maksimal 100 orang teknisi per tahun.
(sry)