Solo (Espos)--Jatah beras untuk rakyat miskin (Raskin) bagi rumah tangga sasaran (RTS) di Solo susut 666,4 ton, pada tahun 2010. Sebelumnya, pada 2009, Raskin diberikan kepada 22.729 RTS, dengan masing-masing mendapatkan 15 kilogram (Kg) per bulan.
Namun, pada 2010, jumlah penerima berkurang menjadi 21.954 RTS. Selain itu, tahun ini, jatah tiap RTS juga susut menjadi hanya 13 Kg per bulan. Dengan demikian, selama satu tahun, jatah Raskin RTS di Kota Solo berkurang 666,4 ton.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pengurangan jatah Raskin tersebut, menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Toto Desanto disebabkan penyesuaian jumlah rumah tangga miskin (RTM) berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008 (PPLS 08). Hasil PPLS08 menyebutkan jumlah RTM mencapai 21.954 RTM, terdiri dari 11.251 rumah tangga hampir miskin, 7.135 rumah tangga miskin dan 3.568 rumah tangga sangat miskin.
“Data itu sesuai dengan hasil survei PPLS 08. Tapi, karena pada tahun 2009, ada pengajuan tambahan Raskin 775 RTS, akhirnya Raskin diberikan pada 22.729 RTS. Tahun 2010, kita kembali gunakan data sebenarnya,” jelas Toto, saat ditemui wartawan, seusai rapat koordinasi dan evaluasi Raskin, di Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3AKB), Rabu (6/1).
Sementara ini, mulai tahun ini pengelolaan Raskin di Kota Solo berada di bawah kendali Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Solo. Kepala bagian (Kabag) Administrasi Perekonomian Setda Solo, Asih Widodo menguraikan, pada 2009 Kota Solo mendapat tambahan jatah Raskin untuk 775 RTS dari anggaran Depertemen Sosial. Namun, tahun ini anggaran untuk itu tidak ada, sehingga jatah Raskin yang disalurkan kepada masyarakat sasaran terpaksa menyesuaikan hasil pendataan RTM.
Asih mengakui, penyusutan tersebut berpotensi menyebabkan keresahan di masyarakat. Terkait hal itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar sosialisasi mengenai perubahan kuota dan jatah Raskin per RTS di lima kecamatan. Dia memperkirakan, sosialisasi rampung sebelum pertengahan Januari.
tsa