Esposin, SOLO-Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo menggelar jumpa pers terkait pengamanan 20 pemuda konvoi dengan motor berknalpot brong, Jumat (16/8/2024) siang. Pada jumpa pers itu, Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengajak kolaborasi para orang tua agar mengedukasi anak-anak dalam berkendara.
“Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan kepada orang tua, kenapa? Karena 20 orang yang kami amankan ini rata-rata berusia sekolah menengah atas hingga kuliah. Ranges [rentang] usia 15 tahun-21 tahun,” kata dia saat jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (16/8/2024) siang.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Adapun pesan yang disampaikan oleh Kapolresta Solo itu ialah agar keluarga terutama orang tua yang merupakan penentu utama agar selalu melakukan tindakan preventif dengan cara tetap mengawasi kegiatan anak terutama ketika berkendara. Karena, lanjut dia, dengan adanya kolaborasi itulah penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terwujud dengan lebih mangkus dan sangkil daripada penindakan ketika berada di jalanan.
“Pun dengan penindakan yang kami lakukan itu juga bermaksud baik yaitu mencegah terjadinya kecelakaan serta menghindarkan kebisingan yang sering dikeluhkan masyarakat,” kata dia.
Hal itu perlu disampaikannya karena sebelumnya, kata Kapolresta Solo, ada salah satu orang tua dari anak yang diamankan itu tidak terima dengan tindak pengamanan yang dilakukan oleh Polresta Solo. Namun, ketika disampaikan beberapa bukti bahwa si anak juga melanggar aturan, termasuk tidak mengenakan kendaraan yang sesuai dan berkendara ugal-ugalan di jalanan, barulah orang tua tersebut bisa mengerti pengamanan yang dilakukan oleh Polresta Solo.
“Jadi sekali lagi kami harapkan agar orang tua senantiasa mengawasi putra-putrinya yang berusia produktif. Jika sudah berkendara pastikan dahulu kendaraan yang digunakan sudah sesuai dengan aturan serta pengendaranya pun memiliki kemampuan yang mumpuni di jalanan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu pula, Kapolresta Solo menjelaskan bahwa pengamanan pemuda konvoi itu bermula dari banyaknya keluhan masyarakat yang disampaikan melalui narahubung Tim Sparta Polresta Solo terkait gangguan keamanan dan ketertiban berkendara waktu malam hari.
“Jadi pada 15 Agustus 2024 kemarin, kami call center Tim Sparta menerima laporan dari masyarakat ada konvoi anak muda dengan jumlah kendaraan cukup banyak, sekitar 200-an kendaraan yang melintas dari pintu di Kleco ke arah kota yang menggangu keamanan dan ketertiban,” jelas dia.
Merespons laporan itu, Tim Sparta segera menggelar penyisiran. Namun, menurut dugaan Kapolresta Solo, para pemuda itu mengetahui keberadaan Tim Sparta sehingga tidak terdapat kendaraan dengan knalpot brong yang melintas. Tim Sparta yang kerap mendapat laporan seperti itu tidak tinggal diam dan menunggu akan tetapi menyisir lebih lanjut dengan menerjunkan pasukan berpakaian preman guna menyusuri jejak para pemuda itu.
“Dari hasil itu, kami mendapati mereka berada di warmindo di kawasan Edutorium UMS. Di lokasi itu terdapat 20 motor yang tidak layak atau tidak sesuai dengan aturan beserta pengemudinya. Langsung kami amankan,” kata dia.
Lebih lanjut, setelah penggeledahan dilakukan didapati tidak satu pun kendaraan yang memiliki kelengkapan seperti STNK, TNKB, spion, lampu kendaraan, dan sebagainya. Begitu pun dengan pengendara yang tidak bisa menunjukkan SIM.
“Pengamanan itu berdasarkan keluhan masyarakat. Di mana mereka melaju kencang memanfaatkan trek lurus menuju Jl Slamet Riadi. Mereka menunggu di lampu merah yang mereka anggap sebagai titik start,” jelas dia.
Hal itu, menurut Kapolresta Solo sangat membahayakan para pemuda itu sendiri dan pengendara lainnya yang berada di jalan yang sama. Atas perilakunya itu, kedua puluh pemuda beserta kendaraannya akan ditindak penilangan selama satu bulan.
“Setelah nanti proses persidangan telah dilakukan dan mereka mau mengambil kendaraan. Saya wajibkan agar mereka melengkapi kendaraan mereka sesuai dengan aturan,” kata dia.
Sementara saat ditanya motif para anak muda tersebut, Kapolresta Solo menyampaikan bahwa mayoritas dari pemuda yang melakukan konvoi itu hanya ikut-ikutan dengan temannya yang lainnya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat karena mau bekerja sama dengan kami dalam menjaga kamtibmas dengan cara terus melaporkan jika ada hal-hal yang dirasa mengganggu kamtibmas,” pungkasnya.