Esposin, SOLO--Dua gajah di Solo Safari dilaporkan mati selama Juni hingga Agustus 2024. Legislator Solo melakukan inspeksi mendadak untuk mengetahui penyebab matinya dua gajah, Rabu (21/8/2024) siang.
Sidak dilakukan Pimpinan Sementara DPRD Solo 2024-2029, Budi Prasetyo dan Sugeng Riyanto. Ada juga legislator senior PDIP, YF Sukasno. Kedatangan para wakil rakyat diterima oleh manajemen atau pengelola Solo Safari.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Siang ini sebagai tindak lanjut dari beberapa hari lalu kami memperoleh informasi matinya satwa di Solo Safari, ada dua gajah. Mati, tapi waktunya tidak bersamaan, selang beberapa bulan. Jadi Juni lalu Agustus," ujar dia.
Budi mengatakan informasi matinya satwa di Solo Safari diperoleh dari kenalannya. "Kemarin informasi kami dapat dari teman di luar, ini kami coba klarifikasi langsung. Kami langsung diterima manajemen Solo Safari," kata dia.
Budi menjelaskan dalam kunjungan ke Solo Safari siang itu bersama dengan unsur dari BKSDA Jawa Tengah (Jateng). Dari penjelasan yang diperoleh, menurut dia penyebab kematian gajah bulan ini masih dicari tahu.
"Dan informasinya, sebelumnya tidak sakit. Makanya ini yang dari Pemkot Solo sudah berkoordinasi dengan BKSDA dan Taman Safari dan Dewas, sudah mengirimkan sampel untuk diperiksa di labroratorium," sambung dia.
Budi berharap segera ada kepastian penyebab matinya dua gajah di Solo Safari. Sebab tentang waktu kematian dua gajah itu tidak terlampau lama. Sehingga bisa dilakukan langkah-langkah agar gajah yang tersisa tetap sehat.
"Dengan gajah itu koleksinya ada empat, yang dua mati berarti mash dua. Kami berharap yang sisa dua ini ada antisipasi-antisipasi, kalau nanti dari hasil pemeriksaan di labrortaroum merupakan virus atau yang lain, bisa diantispasi," kata dia.
Budi tidak ingin dua gajah yang masih ada di Solo Safari juga bernasib sama dengan dua gajah yang sudah mati. "Jangan sampai sisa dua ekor gajah mengalami hal serupa. Jadi apakah murni karena penyakit atau kaitannya pemeliharaan kurang maksimal," urai dia.