Esposin, KLATEN -- Dua calon bupati (cabup) di Pilkada Klaten 2020 saling mengklaim diri telah menggandeng Partai Golkar. Mereka adalah Arif Budiyono (ABY) dan Sri Mulyani.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, Partai Golkar di Klaten sebenarnya sudah sepakat berkoalisi dengan Partai Demokrat Klaten dengan mengusung calon bupati dan calon wakil bupati sendiri.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Dari koalisi itu sempat muncul paslon cabup-cawabup, One Krisnata-Endang Srikarti Handayani. Lantaran One dan Endang sama-sama tak cocok, koalisi kedua parpol itu kandas di tengah jalan.
Terlebih, One Krisnata telah mendeklarasikan diri menggandeng politikus PKS, Muhammad Fajri di Hotel Galuh Kecamatan Prambanan, beberapa waktu lalu.
Kenalkan, Ini Daniella Si Bakul Hik Cantik di Klaten, Pelanggan Dijamin Auto-Modus
Paslon One Krisnata-Muhammad Fajri (Ori) diusung Partai Demokrat (tiga kursi di DPRD Klaten), PKS (lima kursi di DPRD Klaten), dan Partai Gerindra (lima kursi di DPRD Klaten).Coret Nama One
Menyikapi hal itu, Partai Golkar yang memiliki tujuh kursi di DPRD Klaten merasa dicederai One Krisnata. Di hadapan juru warta, perwakilan Partai Golkar Klaten mengaku telah mencoret nama One Krisnata selaku cabup di Pilkada 2020.Selebihnya, Partai Golkar Klaten aktif melakukan komunikasi dengan dua cabup lainnya yang sudah muncul ke permukaan, yakni calon bupati ABY dan Sri Mulyani.
Pengenalan Sekolah Wajib Online, SMP di Klaten Siapkan Tur Virtual
Tak hanya ABY, Sri Mulyani yang menjadi cabup petahana ternyata juga sudah menjalin komunikasi dengan Partai Golkar Klaten.
Menurut Sri Mulyani yang merupakan calon bupati dari PDIP, Partai Golkar masih bersaudara dengan PDIP Klaten. Saat ini PDIP menjadi partai terbesar di Klaten dengan memiliki 19 kursi di DPRD.
Lagi Ronda, Warga Kaget Temukan Mayat di Persawahan Kwaren Klaten