Esposin, SOLO -- Pasar Malam Sekaten di kawasan Keraton Solo akan diramaikan aneka hiburan. Tak hanya panggung hiburan bertabur artis papan atas nasional, akan ada juga berbagai wahana permainan yang siap memanjakan pengunjung.
Lebih dari 15 wahana permainan akan tersaji di acara yang digelar mulai 16 September hingga 16 Oktober 2022 ini. Di antara belasan wahana hiburan itu ada pentas aneka satwa di Alun-alun utara (Alut) Keraton Solo.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Diharapkan adanya pentas satwa ini akan membuat acara Pasar Malam Sekaten tahun ini menjadi lebih meriah dan menarik lebih banyak pengunjung. Penasihat Event Organizer (EO) Diana Ria Enterprise yang dipercaya menangani acara Pasar Malam Sekaten Solo, Muntohar, menjelaskan ada 15 wahana permainan yang lengkap dan modern.
"Untuk wahana permainan kami pastikan akan semarak, di antaranya nanti akan ada retro scooter dua unit, bombom car dua unit, bianglala 10 unit, kora-kora 10 unit, ontang anting 10 unit, trapolin 10 unit, rumah balon 10 unit, dan masih banyak lagi untuk wahana permainan yang lain," ulasnya saat dihubungi Esposin, Rabu (7/9/2022)..
Menariknya, akan ada atraksi aneka hewan yang akan menjadi unggulan. Nantinya, atraksi aneka hewan ini akan berada di sisi utara dan barat dari Alun-alun utara.
Baca Juga: Pasar Malam Sekaten Solo Diklaim Lebih Variatif, Wahana Hiburannya Modern"Yang jadi unggulan untuk Pasar Malam Sekaten tahun ini ada atraksi aneka hewan, nantinya akan dipentaskan aneka satwa seperti lingsang, burung mako, kucing, anjing, hingga ular. Kandangnya akan dipasang di sisi utara dan barat Alun-alun Utara," jelasnya.
Stan Jajanan
Pasar malam Sekaten Solo tahun ini akan diramaikan stan jajanan untuk melayani pengunjung. Nantinya Alun-alun Utara akan dibagi dua zona yang terpisah cone block di tengah. Tenda-tenda pedagang ditata berjejer dikelilingi wahana hiburan.
Seperti diketahui, Sekaten merupakan agenda tahunan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Dari Keraton Solo biasanya akan mengadakan ritual seperti jamasan pusaka yang berupa gamelan. Ada dua gamelan pusaka Keraton Solo yang dijamasi yakni Gamelan Kiai Guntur Madu dan Gamelan Kiai Guntur Sari.Baca Juga: Wah! Happy Asmara hingga Denny Caknan bakal Ramaikan Sekaten di Keraton Solo
Gamelan itu selanjutnya dibawa ke Pagongan atau Bangsal Pradonggo kompleks Masjid Agung Solo. Para niyaga secara bergantian akan menabuh gamelan dengan tempo lambat selama 24 jam.
Selain menabuh gamelan, biasanya diadakan pula Grebeg Mulud yakni kirab gunungan dari Keraton Solo menuju Masjid Agung. Ada dua gunungan yang menyimbolkan laki-laki dan perempuan dalam Grebeg tersebut. Sesampai di Masjid Agung gunungan didoakan lalu dibawa keluar lagi untuk diperebutkan oleh masyarakat.