Esposin, WONOGIRI -- Sebanyak 112 warga dijadwalkan mengikuti pelatihan yang digelar Balai Latihan Kerja (BLK) Wonogiri, mulai Rabu (7/9/2022). Seratusan warga tersebut bakal menjalani pelatihan selama lebih kurang 35 hari.
Sebelum pelatihan dimulai, mereka menjalani program upgrading softskill atau peningkatan keterampilan umum, selama empat hari. Hal itu digunakan sebagai bekal membentuk karakter dan kedisiplinan peserta guna menyiapkan mental menghadapi dunia kerja.
Promosi Kompetisi BRI Liga 1 Ciptakan Perputaran Ekonomi hingga Rp10,4 Triliun
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 112 peserta itu terbagi menjadi tujuh kelas atau program. Antara lain servis sepeda motor profesional, spooring balancing atau reparasi kendaraan ringan, pembuatan roti dan kue, menjahit pakaian dewasa, menjahit dengan mesin, social media officer, dan internet marketing. Setiap program, rata-rata siswanya berjumlah 16 orang.
"Sebanyak 112 peserta ini terpilih dari total 179 orang pendaftar BLK angkatan ketiga tahun 2022. Proses seleksi dimulai dari pendaftaran yang dilakukan terpadu, seleksi psikotes, dan wawancara, diperoleh peserta sebanyak 112 orang," ucap Kepala BLK Wonogiri, Adi Rohmadi Abdullah, kepada Espos.id, Rabu (7/9/2022).
Seratusan peserta pelatihan kerja di BLK Wonogiri itu kemudian dididik keterampilan umumnya selama empat hari, mulai 31 Agustus 2022, 1-2 September 2022, dan 5 September 2022. Tujuannya agar para peserta pelatihan memiliki kesiapan mental saat terjun di dunia kerja.
Baca Juga: Moratorium Tak Pengaruhi Penyaluran PMI Wonogiri ke Malaysia
Setelah program peningkatan keterampilan umum diadakan, 112 peserta itu diberi materi sesuai program pelatihan yang mereka minati, dengan model workshop. Adi memastikan, seluruh peserta yang menjalani program selama 35 hari penuh bakal memiliki kompetensi yang cukup.
Seusai menjalani pelatihan, peserta yang berminat bekerja di perusahaan akan dihubungkan ke industri yang membuka lowongan. Untuk mendukung upaya itu, BLK Wonogiri memberi kursus pembuatan CV, cara mengirim lamaran pekerjaan, serta syarat-syarat yang biasa diperlukan pendaftar.
"Kami hanya menghubungkan industri dan peserta pelatihan. Nantinya tinggal para peserta mau mendaftar di perusahaan mana. Kami tidak bisa memaksakan, soalnya enggak semua yang ikut pelatihan di BLK ini bertujuan bekerja di perusahaan. Ada juga yang setelah ikut pelatihan membuka usaha sendiri," kata Adi.
Sebanyak 112 peserta itu berasal dari berbagai kecamatan di Wonogir. Di antaranya dari Purwantoro hingga Giritontro,
Baca Juga: Kisah Gembul Populerkan Satai Apus dari Solo ke Pracimantoro
"Meskipun mereka mendapat fasilitas berupa seragam pakaian, seragam olahraga, dan makan siang, tapi enggak ada uang transportasi untuk mereka. Dengan keterbatasan itu, nyatanya mereka tetap mau ikut latihan di BLK selama 35 hari," katanya.
Salah seorang peserta pelatihan BLK Wonogiri angkatan ketiga 2022, Fitriana, 22, berasal dari Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonoogiri. Perempuan yang juga lulusan S1 Teknik Komputer di sebuah universitas di Jogja itu mengaku berangkat dan pulang dari rumahnya ke BLK Wonogiri setiap hari.
Disinggung mengenai kerelaannya mengikuti pelatihan di BLK Wonogiri, Fitri, sapaan akrabnya, mengaku ingin mencari pengalaman pertama di dunia kerja. Sebab hingga kini, Fitri tak pernah sekalipun merasakan dunia kerja.
"Setelah saya ikut pelatihan di sini, targetnya ingin mendaftar di perusahaan dulu. Mencari pengalaman dan modal. Kebetulan kemarin di BLK Wonogiri membuka program pelatihan, salah satunya tentang internet marketing. Saya pikir-pikir kok menarik, ya sudah saya mendaftar," ungkapnya.
Baca Juga: Konsep 3 in 1 Antarkan BLK Wonogiri Juara I Pelatihan Vokasi Award 2021
Sebagai peserta pelatihan di BLK Wonogiri, Fitri turut merasakan program peningkatan keterampilan umum yang digelar empat hari. Ia mengaku lebih percaya diri dan berani berbicara di depan umum seusai mengikuti program tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri, Ristanti, mengatakan, pelatihan di BLK Wonogiri yang dimulai dengan program peningkatan keterampilan umum berlaku sejak 2019. Ia menilai program tersebut penting diadakan lantaran memberi pelajaran agar peserta pelatihan dapat mengenal tekanan di dunia kerja.
"Digembleng, dilatih disiplin, dan kadang dibuat sakit hati biar peserta dapat mengontrol emosinya. Selain itu, mereka juga dilatih bekerja sama dan tahu posisi, yang dikenalkan melalui permainan-permainan tim," ucap Ristanti, Rabu.
Program yang dimulai sejak 2019 itu diklaim berdampak baik bagi industri. Hal ini diketahui saat dirinya berkomunikasi dengan suatu perusahaan di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
Baca Juga: Tingkat Pengangguran Terbuka Wonogiri 2021 Terendah se-Jateng
"Di perusahaan itu, pekerjaan yang paling berat kan teknisi mesin. Pengelola perusahaannya saya tanyai, ada enggak bedanya antara lulusan BLK sebelum 2019 dan setelah 2019, saat upgrading softskill sudah diterapkan. Mereka menjawab berbeda. Biasanya ada yang dua-tiga bulan setelah masuk karena enggak kuat lalu keluar. Tapi sampai sekarang mereka tetap full, enggak ada yang keluar," kata dia.