Esposin, SRAGEN — Sebanyak 11,10% penduduk usia di atas 10 tahun di Kabupaten Sragen diketahui masih buta huruf. Sebaliknya, angka melek huruf (AMH) di Sragen pada 2020 sebesar 88,90%. Jumlah itu menempatkan Sragen menduduki peringkat terendah di Soloraya.
Kemampuan membaca dan menulis dianggap penting karena melibatkan pembelajaran berkelanjutan bagi seseorang. Dengan membaca dan menulis, seseorang dapat mencapai tujuan.