Esposin, BOYOLALI – Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) batch V tahap I di Boyolali akan mulai dibagikan pada Rabu (21/9/2022). BLT BBM diharapkan benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-sehari seperti makan dan kesehatan.
Bantuan tersebut berbeda dengan BLT BBM batch I hingga IV yang masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan Rp500.000.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Pada BLT BBM batch V di Boyolali ini per KPM akan mendapatkan masing-masing Rp300.000 tanpa bantuan pangan nontunai (BPNT). BLT BBM batch V ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari yaitu Rabu - Kamis (21-22/9/2022).
“Yang kemarin itu Rp500.000 per KPM karena itu BLT BBM Rp300.000 ditambah BPNT [Bantuan Pangan Non-tunai) Rp300.000. Sekarang BLT BBM saja Rp300.000 per KPM,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali, Budi Prasetyaningsih, kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).
Ning menjelaskan pada tahap pertama penyaluran BLT BBM ini terbagi menjadi beberapa batch, pada batch I terdapat 37.131 KPM, batch II terdapat 26.094 KPM, batch III terdapat 1.525 KPM, batch IV terdapat tiga KPM, dan batch V terdapat 11.477 KPM.
Total, ada 76.230 KPM di Boyolali yang mendapatkan BLT BBM.
Ia mengungkapkan pembagian BLT BBM di Boyolali batch I hingga IV tahap pertama telah tersalurkan hampir 100 persen. Ia menjelaskan penyaluran BLT BBM batch I hingga IV tahap pertama disalurkan PT Pos Indonesia bertempat di kantor desa, kecamatan, dan Kantor Pos.
“Batch I hingga IV sudah hampir 100 persen [tersalurkan], yang belum seperti sakit begitu juga ada. Nanti kantor pos untuk yang sakit begitu bisa door to door. Kemudian, mungkin ada yang dipanggil tapi belum datang,” kata dia.
Ia mengatakan belum ada batas maksimal pengambilan bagi KPM yang belum mengambil BLT BBM karena belum menerima instruksi dari pusat.
Lebih lanjut, Ning menjelaskan pada Selasa ini, 11.447 KPM BLT BBM batch V tahap I akan menerima undangan untuk pengambilan bantuan.
“Untuk tempat pengambilan ada yang di kantor Pos, ada yang di desa, ada yang di kecamatan,” kata dia.
BLT BBM nantinya, jelas Ning, masing-masing KPM akan menerima Rp600.000 dengan perincian Rp150.000 dikali empat bulan. Namun, pembagian akan diberikan selama dua kali masing-masing KPM Rp300.000.
Ia menyatakan sasaran BLT BBM ini adalah keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), penerima BPNT, dan program keluarga harapan (PKH)
“Saya imbau penggunaan BLT BBM ini benar-benar untuk kehidupan pokok sehari-sehari seperti makan, dan kesehatan. Judulnya bantalan untuk BBM, jadi dengan kenaikan BBM, otomatis harga-harga [kebutuhan] juga naik,” kata dia.