Esposin, SOLO -- Seratusan orang mengikuti lomba melukis tokoh sejarah Solo di Graha Wisata Niaga, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Minggu (3/4//2024). Mengangkat tema Tokoh Sejarah Kota Solo, lomba ini diikuti kalangan anak muda, paruh baya, hingga orang lansia dari berbagai daerah di Indonesia.
Sejak pukul 07.00 WIB, lokasi acara sudah dipadati para peserta lomba. Sembari melakukan daftar ulang para peserta juga dimanjakan penampilan atraktif grup musik Bendung Band yang menyanyikan lagu-lagu nostalgia era 1980 dan 1990-an.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Acara dibuka pukul 09.00 WIB oleh ketua penitia penyelenggara, Erwan Setya Budi. Pada acara ini turut hadir pula Kepala Bidang Pelestarian Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Sungkono.
Para peserta lomba mulai melukis tokoh sejarah Solo pada pukul 09.15 WIB. Mereka menyebar di berbagai sudut halaman Graha Wisata Niaga untuk saling beradu gagasan dan kreativitas dalam bentuk lukisan beraliran realisme atau penggambaran subjek dengan akurat dan detail.
Kebanyakan peserta lomba memilih tempat melukis di area teduh seperti bawah pohon dan teras-teras gedung Graha Wisata Niaga. Mereka tampak antusias walaupun hanya duduk di alas seadanya yang mereka bawa sendiri.
Kepala Bidang Pelestarian Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Sungkono, menyampaikan lomba seni lukis ini sudah berlangsung tiga kali dengan tema yang berbeda tiap tahunnya.
Sarana Penelusuran Fakta
Ia menututurkan lomba ini bertujuan sebagai sarana penulusuran fakta, peristiwa dan karya-karya para tokoh bersejarah di Kota Solo lewat karya lukis.Selain itu juga untuk edukasi karena di tiap lukisan nanti akan ada narasi atau maksud dari lukisan yang dibuat para peserta. Sehingga ke depan masyarakat Solo lebih mengenal dan meneladani sepak terjang para tokoh-tokoh hebat di masa lampau.
"Kita tahu, tidak semua warga Solo tahu bahwa mereka sebenarnya punya tokoh-tokoh hebat yang bisa diteladani. Sehingga dengan adanya acara ini warga Solo bisa lebih mengenal para leluruhnya," ungkap Sungkono saat diwawancarai Esposin.
Pada lomba lukis tokoh sejarah Solo itu, para peserta diberi waktu melukis hingga pukul 17.00 WIB. Selanjutnya pada pukul 17.30 WIB-20.00 WIB akan dilakukan penjurian hasil karya lomba oleh tiga orang juri.
Dewan juri terdiri dari akademisi dan praktisi seni rupa seperti, Bonyong Munni Ardhi (seniman ISI Solo), Narsen Afatara (Dosen Fakultas Seni Rupa UNS Solo), dan Imam Subekti (praktisi seni dari Jakarta). Kriteria penilaian mengacu pada tiga aspek, yakni kesesuaian tema, teknik dan gagasan, dan kreativitas.
Lomba Seni Lukis Tokoh Sejarah Kota Solo itu gratis, namun hadiah yang disediakan untuk para pemenang cukup besar. Juara I mendapat hadiah Rp6 juta, juara II Rp5 juta, juara III Rp4 juta, dan harapan I-III mendapat Rp1 juta.
Pemenang lomba akan diumumkan pada hari yang sama pukul 20.30 WIB. Sungkono mengatakan selain hadiah uang, karya lukis para pemenang akan dipajang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo serta diikutkan beberapa acara pemeran seni. Sedangkan karya peserta lainnya akan dijadikan katalog seni yang bisa diakses oleh masyarakat luas.