Esposin,WONOGIRI--Pasar Tradisional Slogohimo, Wonogiri, ditutup sementara selama tiga hari karena ada sepuluh pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan pada Minggu-Selasa (25-27/4/2021) itu bertujuan untuk memutus rantai persebaran Covid-19 di pasar itu.
Camat Slogohimo, Khamid Wijaya, mengatakan persebaran Covid-19 di Pasar Slogohimo diawali dengan adanya kasus dua pedagang daging di pasar yang terpapar Covid-19. Pasien itu masih satu keluarga dan keduanya telah meninggal dunia pada Jumat (16/4/2021) lalu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Awalnya kedua pedagang itu mengalami gejala dan dirawat di rumah sakit. Satu di dirawat di Wonogiri, satu dirawat di Ponorogo, Jawa Timur. Saudara pasien yang juga pedagang di Pasar Slogohimo terpapar Covid-19 dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit," kata dia saat dihubungi Esposin, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga: Terlanjur Beli Tiket, Kaum Boro Wonogiri Tetap Mudik
"Jadi total ada 10 pedagang yang positif Covid-19. Dua orang telah meninggal, satu orang dirawat di rumah sakit dan tujuh orang menjalani isolasi mandiri karena berstatus orang tanpa gejala [OTG]" ungkap dia.
Tes Swab Antigen
Melihat kondisi itu, lanjut Khamid, dilakukan musyawarah Satgas Kecamatan Slogohimo bersama dengan Satgas Kabupaten Wonogiri. Dari musyawarah itu memutuskan Pasar Slogohimo ditutup sementara selama tiga hari.Ia menuturkan proses tracing akan berlanjut besok, Minggu (25/4/2021) meskipun para pedagang diliburkan. Sebagian pedagang akan menjalani tes swab antigen. Adapun jumlah pedagang di pasar itu sebanyak 892 orang.
Baca Juga: Ribuan UMKM Baru di Wonogiri Daftarkan Usahanya, Bukti Ekonomi Bangkit?
Menurut Khamid, selama pasar ditutup tidak ada pasar darurat di Slogohimo. Hal itu dilakukan agar benar-benar bisa memutus rantai persebaran Covid-19. Sementara itu, toko atau kios di luar atau sekitar pasar yang menenpati tanah pribadi atau perseorangan diimbau untuk ikut tutup sementara.
"Dengan kebijakan itu para pedagang legawa dan menarima. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar para pedagang dan pengunjung pasar lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan. Kami juga mengimbau, khususnya warga Slogohimo agar tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Khamid.