Esposin, SUKOHARJO – Sebanyak 10 lokasi di lima kecamatan di Kabupaten Sukoharjo teridentifikasi sebagai daerah rawan sampah. Mayoritas lokasi rawan sampah terdapat di wilayah permukiman penduduk, pusat perbelanjaan dan mal.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPPD) Sukoharjo, Agus Purwantoro, mengatakan lokasi rawan sampah itu antara lain Desa Kwarasan dan Sanggrahan (Grogol), Desa Tawang (Weru), Desa Palur (Mojolaban), Desa Kudu dan Waru (Baki), Desa Gumpang, Pucangan, Wirogunan dan Gonilan (Kartasura).
“Paling banyak adalah sampah rumah tangga yang berasal dari permukiman penduduk,” kata dia, di Sukoharjo, Jumat (20/1/2017).
Tim gabungan dari Pemkab Sukoharjo mengidentifikasi lokasi rawan di 12 kecamatan se-Sukoharjo. Mereka mendata volume sampah dan frekuensi pengangkutan sampah setiap hari. Volume sampah di wilayah permukiman penduduk dan pusat perbelanjaan lebih banyak dibanding daerah lain.
“Kami berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sukoharjo untuk mendata volume sampah di setiap kecamatan,” ujar Agus. Kesadaran masyarakat, lanjut Agus, agar tak membuang sampah sembarangan masih minim.
Tak sedikit warga yang membuang sampah secara sembarangan ke sungai. Sebagian warga lainnya membuang sampah di lahan kosong atau pinggir jalan perdesaan.
“Perilaku masyarakat harus diubah. Mereka harus lebih peka menjaga kondisi sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan,” terang dia.
Sementara itu, seorang warga Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Sunaryo, mengatakan air Kaliwingko kerap meluap saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Salah satu penyebab meluapnya air sungai lantaran banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan oleh warga. Sunaryo berharap tak ada lagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai karena dapat mengganggu aliran sungai.