Sukoharjo (Esposin) - Sedikitnya 10 kepala keluarga (KK) di tiga lokasi berbeda di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, terancam bencana longsor selama berlangsungnya musim penghujan. 10 KK tersebut tinggal di Dukuh Malangan dan Karanggayam.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
“Tiga lokasi semuanya kritis. Karena itu kami dari pemerintah desa selalu mengingatkan kepada warga yang berada di sekitarnya selalu waspada dan siap siaga, terutama saat mulai musim hujan seperti sekarang,” ungkapnya kepada Espos di Kantor Desa Kedungsono, Bulu, Senin (24/10/2011).
Supriyadi menjelaskan titik rawan longsor di lingkungan RT 02/RW VII Karanggayam setidaknya mengancam lima KK. Sedangkan dua lokasi lain di Dukuh Malangan, juga berisiko membahayakan lima KK. Untuk mengantisipasi longsor, kata dia, sejauh ini warga membuat patok atau pagar dari kayu atau bambu untuk penahan tanah, namun sifatnya darurat dan tidak cukup kuat.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Dusun (Kadus) III Kedungsono, Suradi, menyatakan warga di sekitar lokasi rawan longsor sering diselimuti kekhawatiran ketika hujan deras. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, kata dia, warga kerap memilih berjaga pada malam hari saat berlangsung hujan. “Ada mendung saja warga was-was, apalagi hujan deras. Kami harap kerawanan di Karanggayam segera ditangani agar tidak terulang longsor lagi setelah terjadi beberapa bulan lalu,” tegas Suradi.
Suradi mengatakan sebelumnya bencana longsor melanda Dukuh Karanggayam, Mei lalu. Lokasi longsor dengan panjang mencapai puluhan meter berada persis di belakang rumahnya yang tidak jauh dari bibir sungai. Beruntung bencana tersebut tidak sampai mengakibatkan jatuhnya korban.
Seperti disampaikan Supriyadi, lokasi longsor di Kedungsono telah ditinjau langsung instansi terkait Pemkab Sukoharjo maupun Pemerintah Kecamatan Bulu. Tidak berbeda dengan warga, aparat Desa Kedungsono berharap risiko longsor ditangani dan diantisipasi sesegera mungkin. “Kami minta kondisi di lokasi menjadi perhatian untuk menghindari jatuh korban.”
try