Esposin, SRAGEN -- Sebanyak 25 orang di Patihan, Sidoharjo, Sragen, mengikuti rapid test deteksi corona, Senin (20/4/2020). Mereka adalah kontak erat warga setempat yang positif corona.
Rapid test diselenggarakan tim berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap. Mereka mendatangi rumah warga yang positif corona untuk mengajak keluarganya ikut rapid test, Senin pukul 11.00 WIB.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Enam warga Patihan peserta Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, yang dibatalkan pada 19 Maret lalu, juga menjalani rapid test.
Tukang Becak Digebuki Satpam & Dituduh Maling di Solo Dapat Perhatian Ganjar Pranowo
Rapid test deteksi corona di Sidoharjo, Sragen, juga dilakukan pada seorang perangkat desa yang kontak fisik langsung dengan warga positif corona saat pendataan.
Begitu juga bidan desa yang memeriksa kakek 70 tahun positif Covid-19 itu saat batuk, pilek, mual-mual, dan muntah.
“Dua sukarelawan Poldes Sidoharjo yakni saya dan driver yang mengantar ke puskesmas juga jalani rapid test,” papar Koordinator Lapangan SAR Pengamanan Ormas Lingkungan Desa (Poldes) Sidoharjo, Alfian Rendi Prasetyo.
Taksi Online
Alfian mengaku tidak mengalami keluhan apa pun. Tapi karena itu prosedur yang harus dijalani dia mengikutinya.Round Up Corona Soloraya: Kasus Terbanyak di Solo & Sukoharjo
Saat dilarikan ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, empat anggota keluarga ikut mengantar kakek berusia 70 tahun itu. Mereka naik taksi online yang dipesan melalui aplikasi Grab.
Empat anggota keluarga berikut sopir Grab itu sudah mengikuti rapid test deteksi corona di Sidoharjo, Sragen. Kepala Desa Patihan, Tri Mulyono, membenarkan 25 warganya menjalani rapid test karena kontak langsung dengan pasien positif corona.
Di antara mereka ada warga yang ikut berangkat ke Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia, Maret lalu.
Tambah 2 Kasus Baru, Pasien Positif Covid-19 di Klaten Jadi 9 Orang
“Kalau ada warga yang berkontak langsung [dengan warga positif corona] ya kemungkinan kami data dan diusulkan [untuk rapid test],” terang Tri Mulyono.
Sebelumnya, 18 tenaga kesehatan, karyawan, dan keluarganya di salah satu klinik kesehatan swasta di Ngrampal menjalani rapid test, Sabtu (18/4/2020).
Hal itu menyusul diumumkannya hasil test swab warga Desa Ngarum yang meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) lalu positif corona pada Sabtu.