Hal tersebut disampaikan dalam forum diskusi antara Forkopimda Sragen bersama perwakilan pengurus cabang hingga ranting 10 perguruan silat, Senin (6/7/2020).
Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi
Diskusi yang digelar di Gedung DPRD Sragen itu juga dihadiri Danrem 074/Warastratama Kolonel (Ong) Rano Tilaar. Forum diskusi ini diharapkan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik antar-perguruan silat di Sragen.
Sebelum diskusi dimulai, Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Yohanes Trisnanto, menyampaikan paparan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Dia menyinggung soal empat tugu PSHT dan satu milik IKSPI Kera Sakti di Gesi, Sragen, yang dirusak massa beratribut perguruan silat.
Hiii.... Ini 5 Hal Mistik tentang Jenglot Bikin Bergidik
Dia pun mengatakan telah mengamankan 57 sepeda motor yang diduga milik peserta konvoi pendekar tersebut. Yohanes juga menyampaikan ada peluang kerukunan yang bisa dilakukan warga Sragen untuk menciptakan situasi yang kondusif.
Forum diskusi tersebut dipimpin oleh Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo. Dia pun menampung semua aspirasi dari peserta yang hadir.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, empat tugu milik PSHT di Gesi, Sragen, dirusak massa beratribut perguruan silat, Minggu (5/7/2020). Selain itu, tugu milik IKSPI Kera Sakti di wilayah Gesi juga ikut menjadi sasaran perusakan.Sebelum Tugu PSHT di Gesi Sragen Dirusak, Ada Konvoi Ratusan Pendekar, Siapa Mereka?
Tugu PSHT di Gesi, Sragen, itu diduga dirusak oleh sekelompok pendekar yang berkonvoi. Berdasarkan keterangan Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko, ada sekitar 500 orang berkonvoi mengendarai sepeda motor sebelum tugu PSHT dirusak.
Massa yang berkonvoi bergerak dari arah selatan atau arah Tangkil ke Sapen, kemudian menuju ke arah Desa Tanggan.
Saat melintas di Dukuh Pinggir, massa yang berkonvoi diduga merusak tugu dan salah satu rumah milik pendekar PSHT di sana. Setelah itu massa bergerak ke barat menuju Sukodono.